HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN, STATUS
GIZI, SUMBER INFORMASI DAN DUKUNGAN SEKOLAH
TERHADAP KEJADDIAN AMINOREA PADA REMAJA
PUTRI KELAS X DI SMKN 24 JAKARTA
TAHUN 2018
Hariyani
Program Studi D-IV Bidan Pendidik, STIKes Mitra RIA Husada,
Jakarta Timur
Email : hariyani1910@gmail.com
ABSTRAK
Gangguan menstruasi yang paling sering dialami adalah aminorea yaitu
keadaan tidak terjadinya haid sedikitnya 3 bulanberturut - turut. Aminorea
terbagi 2 yaitu : aminorea primer dan aminorea sekunder. Aminorea primer
adalah keadaan seorang perempuan berusia 16 tahun atau lebih tetapi belum
mendapatkan haid, sedangkan aminorea sekunder yaitu kondisi wanita yang
pernah medapatkan haid kemudian tidak dapat lagi sedikitnya 3 bulan berturut–
turut.Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui “hubungan antara
Pengetahuan, status gizi, Sumber Informasi dan dukungan sekolah terhadap
kejadian aminorea pada remaja putri kelas X di SMK N 24 Jakarta Tahun
2018”
Variabel dependen pada penelitian ini adalah kejadian aminorea
sedangkan variabel independent adalah pengetahuan, status gizi, sumber
informasi dan dukungan sekolah tentang kejadian aminorea dengan
menggunakan desain Analitik, dengan menggunakan rancangancross sectional.
Populasi dalam penelitian ini adalah Kelas X dengan jumlah sampel 171
responden. Data yang diambil adalah data primer dengan menggunakan
kuesioner dan di analisis menggunakan uji chi square.
Hasil penelitian siswa yang mengalami aminorea sebanyak 109 siswi
yaitu sebanyak 63.7%, sedangkan yang tidak mengalami aminorea sebanyak 62
responden yaitu 36.3%. Dari 4 variabel yang diteliti semuanya memiliki
hubungan yang sangat kuat atau signifikan. pengetahuan (p Value=0.00), status
gizi (p Value=0.00) sumber informasi (p Value=0.00) dan dukungan sekolah (p
Value=0.00).
Kesimpulan didapatkan bahwa pengetahuan, status gizi, sumber
informasi dan dukungan sekolah sangat berhubungan terhadapkejadian
aminorea.Bagi tempat peneliti agar bekerja sama dengan puskesmas,
memberikan poster atu gambar-gambar tentang kesehatan reproduksi antara
sekolah dengan tenaga kesehatan.
Kata kunci
: Pengetahuan, status
dukungan sekolah
gizi,
Sumber
Informasi,
ABSTRACT
Menstrual disorders that are most often experienced are aminorrhoea,
namely the state of not having menstruation at least 3 months in a row.
Aminorrhoea is divided into 2, namely: primary aminorrhea and secondary
aminorrhoea. Primary aminorrhoea is the condition of a woman aged 16 years
or older but has not received menstruation, while secondary aminorrhoea is the
condition of a woman who has had menstruation and then can no longer be at
least 3 months in a row. The purpose of this study was to determine "the
relationship between knowledge, nutritional status, information sources and
school support for the incidence of aminorrhea in adolescents in class X at SMK
N 24 Jakarta in 2018"
The dependent variable in this study was the incidence of aminorrhoea
while the independent variables were knowledge, nutritional status, sources of
information and school support about the incidence of aminorrhea using
analytical design, using a cross sectional design. The population in this study is
Class X with a total sample of 171 respondents. The data taken are primary data
using a questionnaire and analyzed using chi square test.
The results of the study of students who experienced aminorrhea as
many as 109 female students as many as 63.7%, while those who did not
experience aminorrhea as many as 62 respondents, namely 36.3%. Of the 4
variables studied, all have very strong or significant relationships. knowledge (p
Value = 0.00), nutritional status (p Value = 0.00) source of information (p Value
= 0.00) and school support (p Value = 0.00)
Conclusions were obtained that knowledge, nutritional status,
information sources and school support were strongly related to the incidence of
aminorrhea. For the place of researchers to work together between schools and
health workers.
Keywords
support
: Knowledge, nutritional status, Information Sources, school