PERBEDAAN MASA KERJA, INTENSITAS CAHAYA, LAMA KERJA
DAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG MATA DENGAN
KELELAHAN MATA PADA PEKERJA PENGELASAN DI BENGKEL
LAS WILAYAH KELURAHAN SUKMAJAYAKOTA DEPOK TAHUN
2019
Ulfa Nurul Huda
Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat, STIKes Mitra RIA Husada, Jakarta Timur
Email: info.mrh@ac.id
ABSTRAK
Kelelahan mata dapat terjadi karena melihat sesuatu dengan jarak yang dekat
dalam waktu yang intens atau melihat suatu objek yang sangat kecil. Penyebab
kelelahan mata juga bisa disebabkan oleh cahaya yang langsung terpapar oleh
mata secara terus menerus. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
perbedaan masa kerja, intensitas cahaya, lama kerja dan penggunaan alat
pelindung mata dengan kelelahan mata pada pekerja pengelasan di bengkel las
wilayah Kelurahan Sukmajaya, Kota Depok tahun 2019. Penelitian ini adalah
penelitian kuantitaitf dengan desain cross sectional. Teknik sampling yang
digunakan adalah total sampling dengan jumlah responden 37 pekerja pengelasan.
Sebanyak 27 responden (73%) mengalami lelah mata, 24 responden (62,2%)
mempunyai masa kerja lama yaitu diatas 3 tahun, 22 responden (59,5%) terpapar
cahaya dari alat las > NAB, 22 responden (59,5%) lama kerja pekerja terpapar
cahaya ≥ 4 Jam, 18 responden (48,6%) tidak menggunakan alat pelindung mata
saat melakukan pekerjaan pengelasan. Adanya perbedaan yang signifikan antara
masa kerja P-value (0,002), intensitas cahaya P-value (0,000), lama kerja P-value
(0,006), dan penggunaan alat pelindung mata P-value (0,008) dengan kelelahan
mata. Diharapkan kepada pekerja mengistirahatkan matanya apabila mata sudah
mengalami kelelahan mata, pemilik bengkel sebaiknya lebih meningkatkan
keselamatan kepada pekerja dengan melengkapi APD seperti safety glass dengan
ultraviolet protective side shields, contohnya seperti tameng muka (face shields).
pemilik bengkel sebaiknya merotasi pekerjaan bagi pekerja yang sudah
mengalami kelelahan mata. Sistem rotasi yang dimaksud adalah dengan
melakukan pertukaran pekerjaan dengan pekerja yang tidak selalu mengerjakan
pengelasan tetapi juga pekerja yang melakukan pengecatan dan pemotongan.
Kata Kunci:
Kelelahan mata, Masa kerja, Intensitas cahaya, Lama kerja, pengggunaan alat
pelindung mata
ABSTRACT
Eye fatigue can occur because of seeing something with a distance that is close to
an intense time or seeing a very small object. The cause of approving the eye can
also be caused by light that is directly exposed to the eye continuously. The
purpose of this study was to study differences in working period, light intensity,
length of work and use of eye protection equipment with eye welding in welding
workers in the welding workshop in Sukmajaya Village, Depok City in 2019. This
study was a research developed with a cross sectional design. The sampling
technique used was total sampling with the number of respondents 37 welding
workers. A total of 27 respondents (73%) spent tired eyes, 24 respondents
(62.2%) received a long working period of over 3 years, 22 respondents (59.5%)
were exposed to light from welding equipment> NAB, 22 respondents (59.5 )%)
long time workers exposed to light ≥ 4 hours, 18 respondents (48.6%) did not use
eye protection equipment while doing welding work. There was a significant
difference between the working period of the P-value (0.002), the light intensity of
the P-value (0,000), the length of work-P value (0.006), and the use of eye
protection P-values (0.008) using the eyes. It is expected that workers can decide
how to replace the eyes, workshop owners who further improve the safety of
workers with PPE such as safety glass with ultraviolet side guards, for example
like a face shield (face shield). the workshop owner agrees to rotate workers for
approved workers approved The replacement system is carried out by doing work
with workers who do not always require welding and workers who do painting
and cutting.
Keyword:
Eye fatigue, Working period, Light intensity, Duration of work, Use of eye
protection device