Detail Cantuman
Advanced SearchText
KTI DIII: Gambaran kejadian persalinan preterm di RSUD Cibinong tahun 2016
GAMABARAN KEJADIAN PERSALINAN PRETERM
DI RSUD CIBINONG TAHUN 2016
Siti syofah1, Yulita Nengsih2, Sri Kubillawati3
Program Studi D-III Kebidanan STIKes Mitra RIA Husada
Jl. Karya Bhakti No. 3 Cibubur, Jakarta Timur, 13720, Indonesia
Email : info@mrh.ac.id
ABSTRAK
Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk melihat derajat kesehatan perempuan. Angka Kematian Ibu juga merupakan salah satu target yang telah ditentukan dalam tujuan pembangunan millenium yaitu tujuan ke-5 yaitu meningkatkan kesehatan ibu di mana target yang akan dicapai sampai tahun 2015 adalah mengurangi ¾ resiko jumlah kematian ibu. (Nurasiah, dkk, 2012). Kematian ibu terjadi pada perempuan yang terlalu muda untuk hamil, terlalu tua untuk hamil, jarak kehamilan yang terlalu berdekatan, serta kehamilan yang terlalu sering (Depkes, 2014). Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Jawa Barat masih menjadi salah satu provinsi teratas sebagai penyumbang AKI dan AKB di Indonesia. AKI dan AKB di Jawa Barat masih meningkat cukup tajam, AKI dari 748 kasus di tahun 2014 menjadi 823 kasus di tahun 2015, sedangkan AKB dari 3098 kasus di tahun 2014 menjadi 3369 kasus di tahun 2015. (Dinkes Jawa Barat, 2016)
Metode yang digunakan adalah bersifat deskriptif dengan jumlah sempel 32 ibu yang mengalami persalinan preterm di RSUD Cibinong – Bogor pada tahun 2016. Data yang dipergunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yaitu data yang diperoleh dari Rekam Medik. Analisis data yang digunakan adalah analisis dan Univariat dan disajikan kedalam tabel distribusi frekuensi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu yang mengalami persalinan preterm di RSUD Cibinong – Bogor pada tahun 2016 sebanyak 4,28%, berdasarkan usia didapatkan kelompok usia 20-35 tahun sebanyak 95,72%, berdasarkan paritas yaitu multipara 59,74%, berdasakan pendidikan yaitu ibu yang pendidikan rendah 57,14% dan berdasarkan pekerjaan yaitu ibu yang tidak bekerja 74,03%.
Kesimpulan berdasarkan hasil gambbaran kejadian preterm paling banyak yaitu ibu yang tidak bekerja, sebesar 74,03%. Saran bagi Ibu-ibu hamil diharuskan selalu memeriksakan kehamilannya ke tenaga kesehatan, untuk mendeteksi kegawatdaruratan yang mungkin terjadi selama kehamilan. Ibu-ibu diharapkan mengetahui kapan pastinya hari pertama haid terakhirnya, terutama pada kasus yang pernah mengalami Persalinan preterm.
Kata kunci : Persalinan Preterm
Daftar pustaka : 9 (2010-2016)
Description of the incidence of Preterm Labor
in RSUD Cibinong 2016
Siti Syofah1, Yulita Nengsih2, Sri Kubillawati3
Diploma Program of Midwifery STIKes Mitra RIA Husada
Jl. Bhakti's Work No. 3 Cibubur, East Jakarta, 13720, Indonesia
Email: info@mrh.ac.id
ABSTRACT
Maternal Mortality Rate (MMR) is one indicator to see the degree of women's health. Maternal Mortality Rate is also one of the targets set in the Millennium Development Goal namely the fifth objective of improving maternal health where the target to be achieved until 2015 is to reduce ¾ the risk of maternal mortality. (Nurasiah, et al, 2012). Maternal deaths occur in women who are too young to become pregnant, too old to get pregnant, too close to pregnancy, and too frequent pregnancies (MOH, 2014). Maternal Mortality Rate (MMR) and Infant Mortality Rate (IMR) in West Java are still one of the top provinces as contributors of AKI and IMR in Indonesia. AKI and IMR in West Java is still increasing sharply, AKI from 748 cases in 2014 to 823 cases in 2015, while the IMR from 3098 cases in 2014 to 3369 cases in 2015. (West Java Health Office, 2016)
The method used is descriptive with the number of 32 mothers sempel who experienced preterm labor in hospitals Cibinong - Bogor in 2016. Data used in this study is secondary data that is data obtained from Medical Records. Data analysis used is analysis and Univariat and presented into frequency distribution table.
The results showed that mothers who experienced preterm labor in RSUD Cibinong - Bogor in 2016 as much as 4.28%, based on age obtained age group of 20-35 years as much as 95.72%, based on the parity of multipara 59.74%, based on education that is Low education mother 57,14% and based on job that mother not working 74,03%.
The conclusion based on the result of preterm happening most episode that is mother who do not work, equal to 74,03%. Suggestions for Pregnant women should always check their pregnancy to health personnel, to detect emergency that may occur during pregnancy. Mothers are expected to know when exactly the first day of her last menstrual period, especially in cases that have experienced preterm labor.
Keywords : Preterm delivery
Bibliography : 9 (2010-2016)
Ketersediaan
L000211 | KD3 11 63 | My Library (RUANG I RAK 4) | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri |
-
|
---|---|
No. Panggil |
KD3 11 63
|
Penerbit | SMRH : Jakarta., 2017 |
Deskripsi Fisik |
-
|
Bahasa |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
-
|
Klasifikasi |
618.2007
|
Tipe Isi |
-
|
Tipe Media |
-
|
---|---|
Tipe Pembawa |
-
|
Edisi |
-
|
Subyek | |
Info Detil Spesifik |
-
|
Pernyataan Tanggungjawab |
Siti Syofah
|
Versi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain